Pemprov Lampung Rencana Gratiskan Biaya Pendidikan 30 Ribu Siswa SMA/SMK di Enam Kabupaten
Kebijakan ini menjadi bagian dari langkah strategis Gubernur Rahmad Mirzani Djausal dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lampung, yang saat ini tercatat sebagai yang terendah di Sumatera dengan skor 73,13.
Berdasarkan informasi yang beredar, rencana tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico, S.STP., M.H.
“Membangun dunia pendidikan harus berbasis konsep dan terukur. Saat ini tim kami sedang bekerja merumuskan langkah-langkah konkret sesuai arahan Bapak Gubernur yang sangat berkomitmen terhadap sektor pendidikan,” ujar Thomas.
Menurutnya, untuk menggratiskan seluruh siswa SMA dan SMK negeri di Provinsi Lampung dibutuhkan anggaran antara Rp800 miliar hingga Rp900 miliar per tahun, yang saat ini belum dapat dipenuhi oleh kemampuan APBD. Oleh karena itu, pemerintah memilih untuk memulai program ini secara bertahap.
“Langkah paling realistis adalah memulai dari enam kabupaten yang jumlah siswanya relatif kecil. Rata-rata ada sekitar 5.000 siswa per kabupaten, sehingga total mencapai 30.000 siswa yang bisa dibantu,” jelas Thomas.
Dengan estimasi biaya sebesar Rp2 juta per siswa per tahun, maka dibutuhkan anggaran sekitar Rp60 miliar untuk merealisasikan program pendidikan gratis tersebut. Thomas menyebut angka ini masih dalam batas kemampuan fiskal daerah dan cukup untuk dijadikan pijakan awal.
“Program ini dirancang untuk terus berkembang secara bertahap selama lima tahun masa pemerintahan Gubernur Rahmad Mirzani Djausal. Harapannya, seluruh kabupaten bisa terjangkau dalam jangka waktu tersebut,” tambahnya.
Thomas juga menyoroti pentingnya investasi jangka panjang di sektor sumber daya manusia, meskipun hasilnya tidak bisa dirasakan secara instan.
“Dibutuhkan waktu tujuh tahun untuk melihat hasil dari jenjang SMP, dan sepuluh tahun dari SMA. Tapi kita patut bersyukur memiliki Gubernur yang punya pandangan jauh ke depan,” tegasnya.
Saat dikonfirmasi terkait kabupaten mana saja yang menjadi sasaran awal program ini, Thomas mengatakan masih dalam tahap kajian dan perencanaan.
Ia mengajak masyarakat Lampung untuk ikut mendoakan agar program ini dapat segera terwujud.
“Lagi kita kaji ya. Lagi dalam proses perencanaan. Doakan saja, mudah-mudahan bisa terwujud demi kemajuan pendidikan Lampung,” tegas Thomas kepada Media Prioritastv.com, Minggu 11 Mei 2025. (Asrul Ariski
Komentar