Cangget Bagha Katibung: Bupati Egi Resmi Sandang Adok Pengikhan Penata Marga
Dalam sambutannya, Bupati Egi menyampaikan rasa hormat dan penghargaan mendalam atas gelar yang disematkan kepada dirinya dan istrinya.
Ia menegaskan bahwa adok adat bukan sekadar simbol, tetapi amanah besar yang mengandung nilai filosofis serta kepercayaan masyarakat.
“Gelar yang disematkan kepada kami merupakan anugerah yang amat tinggi. Ini akan menjadi kebaikan, kekuatan, serta menambah tekad kami untuk memajukan Kabupaten Lampung Selatan di masa mendatang,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa penganugerahan tersebut menandakan penerimaan penuh dari masyarakat adat, sekaligus memperkuat tanggung jawab moral dalam menjaga nilai-nilai leluhur.
Ketua Panitia Cangget Bagha, Fahrizal Purba, menjelaskan bahwa tradisi Cangget Bagha merupakan tarian adat Lampung yang dilaksanakan dalam rangka pemberian adok.
Menurutnya, pelestarian budaya di tengah era digital menjadi tantangan yang membutuhkan kolaborasi seluruh elemen masyarakat.
Fahrizal juga memaparkan bahwa wilayah Marga Katibung membentang dari Sukamarga hingga Rangai Tunggal, termasuk sebagian Candipuro dan Jambat Besi, dengan keberagaman suku besar Pepadun dan Sai Batin.
“Marga Katibung adalah miniatur Lampung. Keberagaman adat di sini menjadi kekuatan bersama dan dapat menjadi sarana mempromosikan budaya Lampung ke tingkat nasional,” tambahnya.
Sementara itu, perwakilan tokoh adat, Herdiansyah, menyebut penganugerahan gelar kepada Bupati dan Wakil Bupati sebagai bentuk apresiasi atas capaian pembangunan dan kepemimpinan yang dianggap mampu membawa kemajuan daerah.
Ia menambahkan bahwa pada malam hari, digelar pula acara Muli Mekhanai Katibung sebagai rangkaian kegiatan adat yang melibatkan masyarakat dari seluruh wilayah marga.
Acara Cangget Bagha Marga Katibung turut dihadiri Sekretaris Daerah, unsur Forkopimda, Kepala Badan Kesbangpol, Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Camat Katibung, tokoh adat, kepala desa, dan ribuan masyarakat yang memadati lokasi.
Suasana khidmat sekaligus meriah menjadi gambaran kuat penghormatan masyarakat terhadap tradisi yang terus dijaga lintas generasi. (Gil-Kmf)
Komentar